SOREANG, (31/5/11).- Pihak Yayasan Bandung selaku pengelola SMP Terpadu
Ibun tetap keberatan dengan rencana pendirian SMPN 3 Ibun. Hal itu
disebabkan di Kec. Ibun sudah ada dua SMPN dan 12 SMP swasta sehingga
kalau ada penambahan SMPN baru akan mengurangi siswa ke SMP-SMP swasta.
"Kami tetap keberatan dengan pendirian SMPN 3 Ibun karena setiap
tahun jumlah lulusan SD/MI di kec. Ibun antara 1.200 sampai 1.400 orang,
namun jumlah SMP nya sudah banyak," kata Ketua Yayasan Bandung, H.
Saefuddin Djajarahmat saat rapat kerja Komisi D DPRD Kab. Bandung yang
dipimpin H. Arifin Sobari, Selasa (31/5).
Diberitakan sebelumnya, pendirian SMPN 3 Ibun terhambat akibat
keberatan dari SMP Terpadu Ibun. Padahal, Pemkab Bandung sudah
membebaskan tanah seluas 6.060 meter persegi di Desa Karya Laksana,
namun sampai saat ini SMPN 3 Ibun masih menumpang di SMPN 1 ibun.
Lebih jauh Saefuddin yang juga ketua Yayasan Alghifari mengatakan,
keberatan SMP Terpadu Ibun juga dialami SMP-SMP swasta lainnya, tapi
mereka tak berani bicara. "Dua SMPN di Ibun saja menampung 600 siswa per
tahunnya sehingga kalau ada SMPN baru akan mengurangi jumlah siswa ke
SMP-SMP swasta," katanya.
Saefuddin akan setuju apabila Pemkab Bandung membangun SMAN di Kec.
Ibun karena sejak tahun 1980-an belum ada SMAN, "Warga Kec. Ibun harus
bersekolah ke SMAN-SMAN di Ciparay, Majalaya, Baleendah,bahkan
Cicalengka. Jadi lebih baik Pemkab Bandung membangun SMAN daripada
SMPN," ucapnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kab.
Bandung, Drs. H. Juhana, M.M.Pd mengatakan, pendirian SMPN 3 Ibun
terkatung-katung selama tiga tahun terakhir, padahal untuk memudahkan
lulusan SD/MI agar bisa melanjutkan sekolah. "Pendirian SMPN 3 Ibun
sesuai dengan aspirasi warga Desa Karya Laksana, Ibun, namun usulan
pembangunannya ke Kemendiknas sejak tahun 2008 selalu kandas. Semua
SMPN-SMPN baru di Kab. Bandung yang diusulkan sudah dibangun," katanya.
Jumlah siswa SMPN 3 Ibun yang saat ini di bawah 100 orang diakibatkan
belum memiliki gedung tersendiri sehingga warga enggan menyekolahkan
anak-anaknya. "Apalagi jarak dari Desa Karya Laksana ke SMPN 1 Ibun
cukup jauh. Padahal di Desa Karya Laksana terdapat enam SD," katanya. (Sumber: PR)
|