BATUJAJAR,(GM)-
Bupati Bandung Barat, Abubakar
mengakui saat ini program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas)
di Kabupaten Bandung Barat (KBB) baru bisa mencapai tingkat SLTP atau
Wajib Belajar 9 Tahun (Wajar Dikdas, red). Namun, saat ini tengah
dirintis dan disusun strategi untuk meningkatkannya menjadi 12 tahun
atau setara dengan tingkat SMA, dengan harapan bisa menghasilkan sumber
daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas.
"Pasalnya, saat ini sekitar 30 persen masyarakat KBB berada dalam
kemiskinan yang berawal dari kurangnya pendidikan. Jadi, untuk
menghilangkan angka kemiskinan tersebut harus diputus rantai
terhambatnya proses kepintaran yang selalu membelenggu kehidupan
masyarakat selama ini, dengan meningkatkan kualitas pendidikan kepada
para generasi muda," kata Abubakar di Batujajar, Jumat (15/7).
Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu program Pemkab Bandung Barat
periode 2008-2013 yang saat ini tengah dipimpinnya dengan visi Bandung
Barat "Cermat" yang diharapkan bisa diimplementasikan di tingkat dinas,
salah satunya melalui dunia pendidikan.
"Dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki sebagai sebuah daerah otonom
baru, saya berharap pembinaan para generasi muda bisa dilakukan dengan
lebih optimal melalui dunia pendidikan. Tentu saja dengan tetap terbuka
dalam menerima kritikan, saran serta koreksi tentang sistem pendidikan
yang berlaku dari para orangtua, akademisi, dan masyarakat," kata
Abubakar.
Mengenai peningkatan kualitas pendidikan bagi para generasi muda yang
menjadi peserta didik di setiap sekolah, Abubakar menyerahkan sepenuhnya
kepada para kepala sekolah. Karena, di pundak para kepala sekolah,
tanggung jawab kepemimpinan manajerial di sekolah selalu melekat dan
bertumpu.
"Saya menitipkan para siswa yang menjadi peserta didik di setiap sekolah
kepada para kepala sekolah untuk dididik dan dibina sesuai dengan
harapan para orangtua dan pemerintah. Karena, sekolah merupakan salah
satu sarana untuk membangun karakter para generasi muda sebagai penerus
bangsa dalam melaksanakan kepemimpinan pemerintahan di masa yang akan
datang," tuturnya.